Rabu, 09 November 2011

LAPORAN KEUANGAN

LAPORAN KEUANGAN

ANALISA LIKUIDITAS

Arti penting likuiditas bagi perusahaan
      Tingkat kemampuan suatu perusahaan untuk dapat membayar hutang-hutang jangka pendeknya sering disebut sebagai likuiditas.Perusahaan yang mempunyai cukup kemampuan untuk membayar hutang jangka pendek disebut perusahaan yang likuid. Kemampuan untuk membayar hutang jangka pendeknya dapat diukur dari kemampuannya untuk membayar kas.
      Arti penting aspek likuiditas bagi setiap perusahaan akan dapat dilihat pada berbagai akibat yang merugikan atau tidak bisa memperoleh laba,misalnya:
1. Aspek likuiditas merupakan suatu tingkat kemampuan yang bersifat relative.
2. Likuiditas merupakan tingkat kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban jangka pendek baik yang menyangkut kebutuhan operasional maupun utang pada pihat ekstern.
3.Bagi para pemilik perusahaan keadaan kurang/ tidak likuid berarti mengurangi kesempatan untuk meraih keuntungan yang lebih besar atau kehilangan control terhadap sebagian atau seluruh modal yang di investasikan.
4. Bagi para kreditur perusahaan, keadaan tidak likuid dari perusahaan di mana ia member kredit berarti penundaan akan pengumpulan atas bunga dan pinjaman pokok pinjaman yang diberikan.
5.
Para pelanggan seperti leveransir atas barang-barang dan jasa bagi perusahaan, kemungkinan juga akan terpengaruh oleh keadaan kuran likuid yang dialami perusahaan
     
Ada 2 faktor penting penting yang perlu di pertimbangkan dalam menilai atau mengukur tingkat likuiditas suatu perusahaan, yaitu

1.Aktiva lancar

       2.Hutang jangka pendek (lancar)

AKTIVA LANCAR

             Merupakan sumber utama untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek bagi suatu perusahaan. Pada umumnya aktiva lancar dapat di kategorikan ke dalam kelompok sbb:
a) Kas : Dasar penilaian atau alat ukur yang paling represertatif, karena utang/kewajiban jangka pendek pada akhirnya di bayar dengan kas.
b) Surat-surat berharga (efek) : Sejumlah kas yang untuk sementara waktu menganggur di tanamkan dalam bentuk surat-surat berharga, untuk kemudian di jual kembali pada saat kas di butuhkan dalam kegiatan normal perusahaan.
c) Piutang: aktiva lancar, terkecuali untuk piutang yang tidak berasal dari transaksi penjualan di luar kegiatan normal perusahaan dan akan jatuh tempo lebih dari satu tahun.
d) Persediaan : Seluruh barang yang dimiliki oleh perusahaan dengan tujuan dijual kembali atau dikonsumsi dalam siklus operasi normal perusahaan harus di pandang sebagai aktiva lancar.
e)pos-pos transitoris: Piutang pendapatan (bunga,sewa,royalty) yang akan direalisasikan menjadi kas.

 HUTANG LANCAR
             Merupakan kewajiban-kewajiban yang potensial yang pada umumnya  memerlukan aktiva lancar untuk penyelesaiannya atau dengan menarik hutang lancar yang baru. Hutang lancar pada umumnya dapat diklasifikasikan sbb:
a) Hutang dagang
b) Hutang bank jangka pendek
c) Bagian hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo
d) Hutang pajak, hutang taksiran, dan lain-lain pos-pos transitoris dan antisipasi.
Hutang dagang, hutang bank jangka pendek dan bagian-bagian hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo tidak perlu di persoalkan lagi dan harus di pertimbangkan di dalam menilai tingkat likuiditas perusahaan. Hutang- hutang jangka pendek tersebut termasuk dalam kategori hutang yang jumlah dan aksistensinya keduanya sudah pasti.

Ada berbagai alat atau cara yang dapat di gunakan didalam analisa terhadap data financial perusahaan yakni: analisa ratio, analisa komparatif, analisa prosentase per komponen dan berbagai penelaah terhadap saling hubungan yang ada di antara data financial tersebut.
Kemampuan dari suatu perusahaan untuk membayar hutang jangka pendeknya adalah penting di dalam menilai posisi financial perusahaan tersebut. Dengan memperhatikan adanya berbagai alat/ cara seperti tersebut di atas,maka dapat di sebutkan di sini adanya berbagai indikator tentang likuiditas.